Kalau lo ngikutin Premier League musim lalu, nama Malo Gusto pasti mulai sering lo denger — apalagi waktu Reece James cedera panjang. Bocah Prancis yang baru pindah dari Lyon ini tiba-tiba dapet banyak menit, dan performanya? Lumayan bikin fans Chelsea lega.
Dia bukan tipikal bek kanan Inggris yang main keras dan straight. Gusto lebih ke tipe teknikal, gesit, dan punya naluri menyerang yang tinggi. Umurnya masih 21, tapi decision making dan cara dia bawa bola tuh udah kayak pemain yang pengalaman 100+ laga.

Awal Karier: Gelandang Serang yang Diputar Jadi Bek Kanan
Malo Gusto lahir di Décines-Charpieu, dekat kota Lyon, dan langsung gabung ke akademi Olympique Lyonnais sejak remaja. Uniknya, dia awalnya bukan bek. Di usia muda, dia main sebagai gelandang serang, bahkan sempat dijajal sebagai winger kanan. Tapi karena kecepatannya, teknik, dan kerja kerasnya di sisi kanan, pelatih-pelatih muda Lyon mutusin buat narik dia ke belakang jadi bek kanan ofensif.
Dan ternyata keputusan itu bikin kariernya meledak. Di usia 18, dia udah debut di tim utama Lyon, dan langsung nyetel. Dia ngisi posisi yang ditinggal Dubois, dan dalam waktu singkat jadi pilihan utama di sana.
Gaya Main: Bek Kanan Teknis yang Aktif Bangun Serangan
Lo gak bakal liat Gusto main kayak Kyle Walker yang dominan secara fisik. Tapi lo bakal liat dia kontrol bola rapi, kaki cepat, dan kombinasi satu-dua yang enak ditonton.
Ciri khas Malo Gusto:
- Dribble cepat dan efisien di sisi sayap
- Crossing akurat dari posisi sempit
- Suka overlap dan nutup ruang sisi kanan lawan
- Agresif press di area lawan tapi cepat turun saat transisi
- Gak panik saat build-up dari bawah
Yang keren dari Gusto, dia punya ketenangan main di bawah tekanan. Meski ditekan dua lawan, dia gak asal buang bola. Sering banget dia muter arah atau gocek tipis buat buka ruang. Ini yang bikin dia ideal buat sistem modern yang bangun serangan dari belakang.
Transfer ke Chelsea: Proyek Jangka Panjang yang Langsung Dipercepat
Chelsea resmi ngerekrut Gusto dari Lyon di Januari 2023, tapi dia langsung dipinjemin balik sampai akhir musim. Begitu masuk skuad di musim 2023/24, niat awalnya jelas: jadi pelapis Reece James, belajar pelan-pelan, dan ngisi saat rotasi.
Tapi karena Reece cedera cukup panjang musim itu, Gusto langsung dapet tanggung jawab besar. Dan performanya gak ngecewain. Dia tampil lebih dari 25 laga musim lalu dan sering dipercaya jadi starter.
Dalam beberapa pertandingan, dia bahkan jadi creator utama dari sisi kanan, nyuplai bola ke Jackson atau Palmer. Jadi walau statusnya awalnya “cadangan”, dia pelan-pelan nunjukin bahwa dia bisa jadi pesaing serius Reece di musim-musim ke depan.
Performa di Chelsea: Stabil, Tapi Masih Bisa Naik Level
Selama musim 2023/24, Malo Gusto tampil cukup stabil. Statistik defensive-nya oke: tekel sukses tinggi, intersep rapi, dan jarang bikin blunder fatal. Tapi yang paling menonjol adalah kemampuan build-up dan crossing. Dia sering nyiptain peluang dari umpan tarik dan cut-back di area kotak penalti.
Tapi tetap ada beberapa hal yang bisa ditingkatkan:
- Positional awareness di momen transisi cepat
- Timing saat ambil overlap atau stay
- Variasi crossing — kadang terlalu standar dan bisa ditebak
Tapi secara keseluruhan, dia kasih sinyal kuat ke pelatih: “Kalau Reece absen, lo bisa andelin gue.”
Persaingan Sama Reece James: Persaingan Sehat, Bukan Rivalitas Toxic
Dari luar, orang mungkin mikir Gusto bakal kesel karena selalu jadi pelapis Reece. Tapi kenyataannya, hubungan mereka solid. Gusto tahu dia datang bukan buat ambil alih posisi, tapi buat bantu tim tetap kompetitif — terutama di posisi yang rawan cedera kayak bek kanan.
Dan yang menarik, gaya main mereka beda. Reece lebih power dan dominasi, sedangkan Gusto lebih gesit dan fleksibel. Di beberapa skema tertentu, pelatih bisa bahkan mainin dua-duanya — satu di RB, satu di RCB misalnya.
Jadi ini bukan soal siapa starter tetap, tapi soal dua opsi elite dengan gaya berbeda.
Mentalitas: Kalem, Fokus, dan Gak Banyak Drama
Malo Gusto bukan pemain yang banyak muncul di media. Dia gak suka cari spotlight, tapi kerja keras di lapangan. Pelatih dan staf Chelsea bilang: “Dia dengerin, cepat belajar, dan gak rewel.”
Dan itu penting banget buat pemain muda di tim besar. Karena buat survive di Chelsea, lo gak cuma butuh skill, tapi juga attitude yang dewasa. Dan Gusto udah buktiin dia punya itu.
Masa Depan: Punya Potensi Jadi Starter Elite di Premier League
Kalau lo liat cara Malo Gusto berkembang di usia 21, udah keliatan banget kalau dia bakal masuk ke kategori elite bek kanan Eropa dalam 2–3 tahun ke depan. Dia punya semua fondasi: teknik, kecepatan, visi, dan mentalitas.
Dan kalau Reece James terus bermasalah dengan cedera, Gusto bisa pelan-pelan ambil alih posisi starter — bukan karena dia pengen “gantiin”, tapi karena dia emang pantas dapet jam main rutin.
Buat Chelsea, ini bukan soal siapa yang lebih hebat. Ini soal punya dua bek kanan top yang bisa rotasi dan jaga level permainan tetap tinggi, sepanjang musim.
Kesimpulan: Malo Gusto, Pelapis yang Gak Mau Cuma Duduk di Bangku Cadangan
Malo Gusto datang ke Chelsea sebagai opsi masa depan. Tapi performanya nunjukin bahwa dia udah siap buat masa kini juga. Dengan gaya main teknikal, mental kerja keras, dan kemampuan adaptasi yang cepet, dia bukan cuma cadangan — dia opsi taktis yang siap bantu tim di berbagai situasi.
Musim depan, persaingan di lini belakang Chelsea bakal makin ketat. Tapi satu hal pasti: Malo Gusto bukan pemain yang cuma numpang lewat. Dia datang buat ninggalin jejak.